Pendidikan adalah suatu sistem yang
menghantarkan kita menjadi seseorang yang cerdas. Sebuah jalan yang untuk
mengenal apa itu passion. Juga tempat
dimana kita singgah sebelum mengenal apa artinya pekerjaan. Mengenai pendidikan
sendiri, setiap orang memiliki jalannya sendiri dalam mengenal pendidikan.
Disini aku akan mencoba berbicara mengenai pendidikan dari sudut pandang diriku
sendiri. Seberapa penting pendidikan dalam hidupku?
Ketika SD, aku bukanlah orang yang
peduli akan pendidikan. Hal ini membuat nilai UN ku pun rendah. Sebuah penyadar
diri bahwasanya sudah cukup untuk diriku membuang waktu. Kapan lagi aku akan
berubah? Sehingga pada saat SMP, aku sudah mulai berubah, namun tetap saja
tidak begitu maksimal. Masih saja menggunakan waktuku untuk hal yang sebenarnya
membuang-buang waktu. Seperti halnya ngegosip, tidur di kelas, keliling
sekolah, dan hal-hal lainnya. Namun ketika menjelang UN, aku teringat akan
bagaimana upayaku ketika SD yang tidak melakukan apa-apa untuk mempersiapkan
diri melewati UN. Sehingga aku berusaha membaca buku tebal yang biasanya orang
gunakan untuk UN, sanking seringnya digunakan sampai robek-robek. Ketika nilai
UN SMP keluar, nilaiku tetap saja tidak begitu tinggi, namun cukup bahagia
karena aku telah berusaha. Mulai sadar akan pentingnya pendidikan.
"Cobalah maknai kegagalan masa lalu,
hingga akhirnya kau mengenal apa arti kesuksesan." -Sat
Saat SMA, disinilah aku benar-benar
sadar. Bahwasanya aku harus jauh berubah, mengejar apa arti pendidikan
sesungguhnya. Aku mulai mengatur jadwal keseharianku itu harus seperti apa,
monoton. Aku merasa tidak ada salahnya menjadi orang yang monoton ketika kita
mampu membangun relasi. Daripada membuang waktu hanya untuk ngegosip, ngecafe
gak ada tujuan, dan yah hal-hal lainnya yang sesungguhnya membuang waktu. Aku
merasa diriku bukanlah apa-apa ketika menjalani rutinitas sama seperti orang
biasanya. Mengikuti pembelajaran di sekolah sama ratanya dengan teman, selalu
mendapatkan ilmu baru ketika guru mengajarkan. Lalu, apa bedanya kita dengan
teman kita? Tidak ada. Maksudku bukanlah guru itu tiada artinya, melainkan haruskah kita belajar kita guru yang menerangkan terlebih dahulu? Menuntut untuk menggapai cita-cita tapi tetap saja tidak
ada usaha. Hingga akhirnya kelak kita akan menyesal. Saya sadar bahwasanya
banyak orang-orang hebat di dunia ini, dan saya merasa kita juga berhak menjadi
seperti mereka. Kita bisa menjadi mereka ketika memang kita berusaha keras.
Begitu sulit memang untuk menjadi orang yang tinggi, namun disitulah jiwa kita
diuji untuk akhirnya mampu berdiri disamping mereka yang menjadi orang hebat.
Aku selalu berpikir bahwasanya dunia ini
diisi oleh banyak orang. Ketika kita menjalani hidup normal seperti yang
lainnya, kapan kita akan sukses? Yang ada hanya penyesalan yang hadir dalam
diri kita. Oleh karena itu, coba deh kita bersama berpikir, seperti apa diri
ini kelak di masa depan. Apa usaha saat ini yang perlu dilakukan agar kelak
tidak ada penyesalan yang begitu berarti. Hingga akhirnya, dunia pendidikan
berhasil ditaklukkan.
ko berubah karena berada di lingkungan yang bagus,enak kan masuk man ic .Ko itu berubah karena itu dan selamat ya udah jadi murid man ic
BalasHapusHehe, alhamdulillah rid. Lingkungan sebagai salah satu faktor. Pengalaman hidup juga salah satu perubah diri :)
HapusMaaf, tapi apa kalau bang Satria gak di Man IC gak berubah gitu? Berarti maksudnya faktor pendukung perubahan itu lingkungan? Salah satunya sekolah?
BalasHapusYah setiap orang memiliki jalannya sih, kalau misalnya tidak masuk IC mungkin perubahan yang diberikan lain pula. Ya memang faktor pendukung perubahan diri itu adalah lingkungan, yang mana menjadi salah satu faktor. Faktor lainnya ya ada pengalaman hidup dan bagaimana cara kita berpikir.
HapusSebenarnya saia teh mau bales comment nya bg Farid:v
Hapus