Artikel ini dibuat
dengan mata sayup kayup, ngantuk banget, wkwkwk. So, here we go!,
-----
Ketika dulu, aku hanya
memiliki dua rumah, yaitu rumah pertama dan rumah kedua. Dimana rumah pertama
itu ialah tempat dimana aku mengenal lingkungan keluarga dan yang kedua adalah
tempat dimana aku mengenal lingkungan sosial, sekolah. Cukup menyenangkan
ketika aku hanya memiliki dua rumah, tidak begitu membuatku lelah. Hingga
akhirnya di masa SMA aku harus mengenal yang namanya rumah ketiga, asrama. Disini
tempat dimana aku belajar menghargai seseorang dan membagi waktu. Terlalu
banyak watak disini, sudah semestinya pula harus banyak pengertian pula
terhadap watak-watak mereka. Terkadang tidak mudah, namun itulah faktanya yang
harus diterima dengan pasrah.
Sebelumnya, dulu itu
aku ingin banget merasakan tinggal di asrama. Kayak ktia itu bisa mandiri dan
mengatur waktu kita. Dan ketika nyatanya SMA aku sudah berasrama, itu suatu
kenikmatan sih karena ya salah satu mimpiku telah terkabul, mencoba hidup mandiri
walaupun nyatanya disini gak mandiri-mandiri kali, wkwk. Mengenai rumah ketiga
sendiri itu lebih ke kegiatanku selama di asrama. Jadi, sejujurnya menurutku
kegiatan di asrama itu begitu datar. Bangun sebelum pukul 4 shubuh untuk mandi,
lalu pergi ke masjid untuk sholat shubuh. Dan selama di masjid itu tidur sembari
menunggu azan berkumandang, wkwkw. Selepas sholat menuju kantin untuk makan.
Ketika selesai makan, kembali ke asrama untuk bersih-bersih dan persiapan ke
sekolah. Itulah rutinitas yang menurutku begitu datar di pagi hari, setiap hari
terulang kembali.
"Terkadang ketika apa yang kita inginkan telah tercapai, rasanya jadi biasa saja. Disinilah usaha kita untuk mengingat seperti apa perjuangan mendapatkannya agar hal tersebut menjadi luar biasa." -Sat
Setelah mengikuti jam
pembelajaran di sekolah, itu ada kegiatan kosong dan ada pula diisi oleh
ekstrakulikuler, remedial, atau jam pembelajaran tambahan. Nah, ketikakosong
biasanya aku langsung balik ke asrama untuk mandi. Dan pada pukul 17.00 WIB
menuju kantin dan langsung ke masjid untuk sholat maghrib dan isya. Di
perselingan maghrib dan isya itu ada tahfidz qur’an. Hal ini salah satu hikmah
yang Allah berikan kepadaku. Karena kegiatan keasramaan mengajarkanku untuk
lebih dekat dengan Allah melalui Al-Quran dan kitab-kitab kuning. Selepas
sholat isya itu pembelajaran malam di kelas dan kembali ke asrama pada pukul
21.30 WIB. Itulah keseharianku, terlalu terpaku, memang.
Tak jarang perasaan
antara menyesal dan bangga menyertaiku. Menyesal ketika disini aku kurang dapat
mengembangkan diriku melalui menjadi seorang volunteer, yang menurutku itu
adalah passionku. Bangga ketika aku lebih mengenal dan lebih dekat dengan Allah
disini. Kurasa ini saja yang dapat disharing. Sekian dan terima kasih.
yang panjang dong kakk, kok singkat banget? :((
BalasHapus