Satria Andrean Saputra, seseorang yang lahir pada 18 Februari 2003. Sebutir debu yang sedang mencari tempat untuk berlabuh. Entah kapan ia akan menemukan tempat yang dituju. Sering sekali masa depan terlintas dibenaknya. Siapa dia di masa depan? Akan seperti apa? Bukankah memikirkan hal seperti ini selalu saja membuat jiwa ini stress?
Satria Andrean Saputra, yang semasa SD nya kerjanya hanya ke warnet untuk memainkan game online. Keseringannya main ke warnet membuatnya tidak peduli akan pentingnya belajar. Hingga akhirnya nilai UN SD pun anjlok. Entah apa yang disilangnya ketika ujian. Hal itu tidak membuatnya nyesal, menganggapnya hanya sebuah hal biasa.
Ketidakpeduliannya terhadap pendidikan mulai mengurang ketika SMP, dimana dia berada dalam sekolah yang siswa/i-nya yang lumayan dapat menginspirasi dirinya untuk maju selangkah lebih maju. Tapi tetap saja kesukaannya menuju warnet tetap ada, haha. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan sosok guru yang merubah dirinya. Yang tadinya kerjanya hanya sekolah dan pulang berubah menjadi orang yang peduli akan dirinya yang harus dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Percuma kita hidup namun gak pernah bermanfaat untuk orang lain. Itu yang ia dapatkan dari ajaran gurunya yang dianggap second mom.
"Hidup itu bukan cuma sekolah dan pulang, tapi harus dapat bermanfaat bagi orang lain pula." -sat
Sosok second mom tersebut sangat membantu dirinya mencari jati diri. Yang tadinya tidak mampu apa-apa, ia datang bagaikan malaikat. Hingga akhirnya ia menjadi seorang volunteer ketika kelas 8. Menuangkan kepedulian terhadap anak-anak setelah dirinya menjadi seorang jurnalis. Tak dapat dikatakan bagaimana lagi rasa terima kasih ini ia dedikasikan terhadap second momnya. Yang merubah hidup ia jauh lebih baik.
Hingga akhirnya ia lulus dari SMP tersebut, meninggalkan second momnya. Jujur, itu berat sekali baginya. Jika bisa, mungkin ia ingin berada di sekolah itu tersebut. Namun pendidikan menuntutnya untuk terus melangkah. Hingga nanti ia kembali sebagai seorang yang membanggakan orang tuanya dan second mom.
Nyatanya malaikat itu ada, seperti dirinya yang hadir tak disangka. Bukan sebuah akting belaka. Hati ini telah lama terluka, tapi dia hadir melepas duka. Artikel pertama ini, salah satu ungkapan terima kasih atas segalanya yang pernah engkau berikan.
MAMMMM
BalasHapusWHAEEE
HapusMAMMMM
BalasHapusBlog yg lama diapain?? Sayang lo, bagus2 tu isinya.
BalasHapusBuat blog yang lebih aesthetic mem :)
Hapus